Segenap Cinta Untuk Mama

Mungkin inilah kebiasaan, jika keinginanku tak dituruti maka manyunlah aku sampai batas waktu yang tak dapat ditentukan. Astaghfirullah..
Namun setelah sekian lama beristighfarlah aku kepada Allah atas kepundunganku selama ini. Mama, maafkan aku! Sejuta kata maaf pun kurasa tak cukup lukiskan betapa berdosanya aku saat itu. Kepada yang terkasih, kepada yang tercinta, mama..
Dia yang telah menggratiskan segala yang kuingini, meski terkadang aku tak mau tahu bagaimana cara dia mendapatkannya. Ya Allah, ampuni aku..
Mama, tak ada mama lain yang terhebat selain dirimu. Mama, segenap peluh telah engkau keluarkan untuk kami, anak-anakmu yang seumur hidup pun tak pernah mungkin dapat membalas jasa-jasamu. Anakmu yang tahu diri ini, yang tak pernah bisa sepenyabar dirimu, yang tak pernah bisa menjadi seorang perawat yang setia tatkala mama sakit, yang tak pernah ucapkan kata maaf di saat ’Idul Fitri sekalipun. Mama, betapa mulianya kau mendidik kami. Mama, aku harap sepanjang hidupku selalu bersamamu. Hingga suatu saat kelak aku bisa membahagiakanmu. Amiin.

2 komentar:

  Unknown

2 Juli 2009 pukul 02.50

biasa karna biasa biasa karna di paksa..jika kau memeng mencintai nya..cintailah seperti dy mencintai mu di saat kecil sampai sekarng..
mumpung masih banyak waktu,untuk dapat memeluk erat dy..krana jika dy telah tiada maka ku yakin kau tak akan pernah bisa mengampuni diri mu sendiri..
jika kau memang tak bisa..
mulai lah dari yang kecil,mulai dari diri sendiri dan mulai "SEKARANG"
semoga allah selalu dalam lindungn mu wahai kekasih ku..

  Nurmala

3 Juli 2009 pukul 06.10

rasanya pedih kehilangan orang yang kita cintai..

Hati ini menjerit, meraung, merana..
Hanya jiwa yang sakit dan tertatih-tatih seperti itu yang akan mendahului setiap langkah orang yang ragu.

Percayalah! sekarang aku tak sanggup menyentuhnya lagi! tak sanggup membayangkan rupa dan wajahnya lagi! walau hanya dalam mimpi....

Setiap kali ku ulurkan tangan ini, yang kurengkuh hanya asa kosong dan penyesalan masa lalu. Kau belum kehilangan kedua sayapmu, sedangkan aku sudah kehilangan satu kepakan sayap itu.

Sayap yang kurindukan selama ini tlah tergantikan oleh sayap lain yang setiap kali angin berhembus kepadanya, kulit dan hatiku tersayat nyeri.

Angin itu terus membawaku melewati setiap titian waktu yang telah berlalu, roda nasib bergulir memutar jalan hidupku...

Hingga tibalah aku pada paradigma keluarga baru yang telah terusung mungkin sejak dulu,sejak aku masih kanak-kanak.

Saat ini, sayap yang telah tergantikan itu telah berlumuran darah, kucabik2 hingga tak bisa terbang lagi!! Biarlah aku terbang pincang dengan asa yang terus membumbung tinggi pada-Nya, dari pada harus terbang dengan sayap robek yang akan membawaku pada murka-Nya...

Saat ini aku hanya bisa merengkuh sayapku yang tinggal satu-satunya itu. Tapi percayalah, ia sangat kuat! kuat membawaku terbang menjangkau semua yang aku impikan!!

Jangan menyesal pada apa yang akan terjadi nanti, karena kau telah melakukan yang terbaik sekarang!
Karena itu, lakukanlah yang terbaik itu bukan esok, atau saat kau siap. tapi lakukanlah sekarang, saat ia dan kau masih sama2 bernafas!